Environmental Bambu Foundation (Yayasan Bambu Lestari) Meminta Dukungan Pemerintah Kab. Mojokerto Untuk Pembudidayaan Bambu
Bupati Mojokerto audiensi bersama Environmental Bamboo Foundation (Yayasan Bambu Lestari) di ruang Rapat Asisten. Jum'at (25/06) pagi.
Environmental Bamboo Foundation (Yayasan Bambu Lestari) adalah yayasan pembudidayaan bambu. Saat ini, mereka sedang melakukan road show dibeberapa wilayah Jawa Timur yang memiliki kapisitas air melimpah.
Salah satunya, di Kabupaten Mojokerto yang berdekatan dengan gunung arjuno dan sungai brantas. Beberapa waktu lalu saat peringatan Hari Lingkungan Hidud, Bupati bersama stakeholder terkait melakukan penanaman bibit bambu di Desa Claket.
Guna menindaklanjuti kegiatan tersebut Yayasan Bambu Lestari ingin meminta dukungan pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Bupati Ikfina dan Dinas terkait.
Sebelumnya, tepat pada peringatan hari Lingkungan Hidup bertempat di Desa Caklet Dinas Lingkungan Hidup. Perwakilan YBL Muayat Ali Muhsih menyampaikan pembibitan sampai panen kedepannya akan melibatkan masyarakat warga sekitar.
"Kami sekarang Sedang road show di Jawa Timur ada beberapa daerah kemarin yang kami kunjungi antar lain Kab. Malang, Kab. Blitar, Kab. Tulungagung. Selain, penanaman bibit bambu kita juga memberikan pelatihan pembibitan bambo dengan dibantu masyarakat warga sekitar. Target wilayah kami di Jawa Timur seluas 140 Ha dan sudah terpenuhi 72 Ha. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhutanan Provinsi Jawa Timur," ujar Perwakilan LBH.
Bupati Ikfina menerima dengan baik maksud dan tujuan dari yayasan bambu lestari. Ia berharap pembibitan bambu bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat Kabupaten Mojokerto. Selain itu, Bupati juga berpesan agar dibuat master plan dengan seksama dan tertulis guna kemudahan kedepannya.
"Saya bangga kabupaten Mojokerto menjadi yang pertama pembibitan bambu di Jawa Timur. Tetapi, saat ini saya masih melihat kedepannya kebutuhan masyarakat di area yang menjadi budidaya bambu. Harapan saya dibuat dulu pemetaan wilayah-wilayah yang butuh ditanami, berapa bibit yang dibutuhkan dan kapasitas orang yang menanam bibitnya nanti. Saya tidak ingin kalau masyarakat saya menanam bambu terus panennya juga bambu. Saya ingin masyarakat saya dapat menghasilkan yang bernilai. Misalnya dari tanaman bambu tadi dapat diolah seperti apa dan itu nanti yang dihasilkan masyarakat saya," kata Bupati Ikfina.
Turut hadir Plt. Asisten I, Perwakilan UPT Dinas Kehutanan Nganjuk dan OPD terkait.